Minggu, 01 Desember 2019

SIMPLE INTERACTION DESIGN MODEL WINOGRAD (1997)

Simple Interaction Design Model 


  


Pengertian Simple Interaction
Simple Interaction Design Model Lifecycle Software adalah model yang menggabungkan tiga prinsip pengguna berpusat desain dan empat kegiatan desain interaksi.

 Prinsip User-Centered Design
Prinsip-prinsip ini dikembangkan oleh John D. Gould dan Clayton Lewis. prinsipnya adalah sebagai berikut:
a)      Fokus pada pengguna dan tugas
b)      Pengukuran empiris
c)      Desain Interatif

 Dasar kegiatan Desain Interaksi
Preece et al. menggambarkan model dasar untuk proses desain interaksi yang mencakup empat kegiatan seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Sejumlah akademisi dan lembaga desain terkenal telah menciptakan model yang sama. Zimmerman, J., Forlizzi, J., dan Evenson, S., dari Sekolah Desain di Carnegie Mellon University.
Kegiatannya adalah sebagai berikut:
a)       indentify needs
            Mengentifikasi kebutuhan dan persyaratan mendirikan untuk pengalaman pengguna
      (Re) design
       Mengembangkan alternatif desain yang memenuhi persyaratan
c)     Build an interactive version
           Membangun versi interaktif dari desain
d)    Evaluate
         Mengevaluasi apa yang sedang dibangun di seluruh proses dan pengalaman pengguna yang menawarkan

Star Lifecycle Model (Hartson & Hix, 1989; p.52)

Star Lifecycle Model (Hartson & Hix, 1989; p.52)






Penjelasan
Dalam Siklus permodelan ini pengujian dilakukan terus menerus, tidak harus dikahir. Misalnya dimulai dari menentukan kosep desain (conceptual design ) dalam proses ini akan langsung terjadi evaluasi untuk langsung ternilai apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user, bila belum maka akan terus berulang di evaluasi hingga benar-benar pas, selanjutnya apabila sudah sesuai, maka dari tahap evaluasi yang pertama akan lanjut ke proses yang selanjutnya yaitu requirements/specification dimana di lakukan pemverifikasikan persyaratan rancangan tersebut, dan pada tahap itu juga langsung terjadi pengevaluasian seperti tahap pertama, dan selanjutnya akan tetap sama terjadi pada tahapan-tahapan selanjutnya yaitu task analysis/fungsion analysis, pengimplementasian, prototyping hingga pada akhirnya terciptalah sebuah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user. Intinya pada rancangan model ini pengevaluasian dilakukan disetiap tahapan tidak hanya pada tahapan akhir seperti model-model rancangan yang lainnya.

Tahapan
a)      Analisa
Identifikasi kemampuan user, strategi yang digunakan untuk meningkatkan ketrampilannya, alat yang saat ini dipakai, masalah-masalah yang dialami, perubahan yang diinginkan baik dalam ketrampilan maupun peralatan.
Metode : tanya kemampuan user dan buat daftar dengan skala prioritas, observasi ketrampilan di lapangan. 
b)      Evaluasi kompetisi
Tentukan kekuatan dan kelemahan rancangan Metode : pengguna diminta untuk mencoba menggunakan berbagi produk dan minta untuk menyebutkan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing produk. 
c)  Rancang sambil jalan Gunakan hasil analisa untuk membuat alternatif solusi, minta masukan sampai dengan penentuan pilihan yang terbaik.
Metode : tanyai user sehubungan dengan pengalaman menggunakan prototipe.
d)     Evaluasi dan validasi Secara periodik user memberikan masukan selama pengembangan dan perancangan akan diulang berdasarkan masukan tadi.
Metode : amati kebutuhan pokok user dalam menggunakan sistem.
 e)     Benchmark
Memadukan hal-hal terbaik yang dimiliki pesaing untuk diterapkan dalam sistem yang dibangun Metode : menggali informasi dari user hal-hal yang sebaiknya ada dibandingkan dengan kompetitor, contoh : situs IBM. 


SUMBER
http://kumonoraifu.blogspot.com/2015/11/model-siklus-hidup-software.html 


Model Brainstorming

Model Brainstorming

Metode pembelajaran Brainstorming (curah pendapat) adalah suatu model dalam pembelajaran untuk menghasilkan banyak gagasan dari seluruh siswa dalam kelompok diskusi yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan ini mendorong munculnya banyak gagasan, termasuk gagasan yang sembarangan, kurang masuk akal, liar dan berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghasilkan gagasan yang kreatif.
Brainstorming sering digunakan dalam diskusi kelompok untuk memecahkan masalah bersama. Brainstorming juga dapat digunakan secara individual. Sentral dari Brainstorming adalah konsep menunda keputusan. Dalam Brainstorming siswa dituntut untuk bisa menggunakan kemampuan berpikir kreatifnya.

Langkah-langkah Brainstorming

Selanjutnya langkah-langkah model pembelajaran Brainstorming adalah sebagai berikut:
  1. Tahap Pemberian informasi dan motivasi (Orientasi)
Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya dan mengajak siswa aktif untuk menyumbangkan pemikirannya.
  1. Tahap Identifikasi (Analisa)
Pada tahap ini siswa diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar kreativitas siswa tidak terhambat.
  1. Tahap Klasifikasi (Sintesis)
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain.
  1. Tahap Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
  1. Tahap Konklusi (Penyepakatan)
Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Brainstorming 

  1. Kelebihan Model Brainstorming
  • Ide yang muncul lebih banyak dan beragam karena siswa dengan bebas menyalurkan ide tersebut tanpa adanya kritik.
  • Siswa berpikir untuk menyatakan pendapat karena kreatifitas tidak dibatasi.
  • Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
  1. Kekurangan Model Brainstorming
  • Memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaannya.
  • Lebih didominasi oleh siswa pandai dan aktif, sementara siswa yang kurang pandai dan kurang aktif akan tertinggal.
  • Guru tidak pernah merumuskan suatu kesimpulan karena siswalah yang bertugas untuk merumuskan kesimpulan itu.

Aturan Dasar / Prinsip Brainstorming

Terdapat empat aturan dasar dalam Brainstorming , yaitu:
  1. Focus on quantity
Asumsi yang berlaku disini adalah semakin banyak ide yang dihasilkan, semakin besar pula kesempatan untuk menghasilkan solusi yang radikal dan efektif.
  1. Withhold criticismA
Dalam Brainstorming, kritikan atas ide yang muncul akan ditunda. Penilaian dilakukan di akhir sesi, hal ini untuk membuat para siswa merasa bebas untuk memunculkan berbagai macam ide selama pembelajaran berlangsung.
  1. Welcome unusual ideas
Ide yang tak biasa muncul disambut dengan hangat. Bisa jadi, ide yang tak biasa ini merupakan solusi masalah yang akan memberikan perspektif yang bagus untuk kedepannya.
  1. Combine and improve ideas
Ide-ide yang bagus dapat dikombinasikan menjadi satu ide yang lebih baik.

Tugas Guru dalam Pelaksanaan Metode Brainstorming

  1. Memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka tertarik untuk menanggapinya.
  2. Tidak boleh mengomentari atau mengevaluasi bahwa pendapat yang dikemukakan oleh siswa itu benar/salah.
  3. Guru tidak perlu menyimpulkan permasalahan yang telah ditaggapi siswa.
  4. Guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, dan memastikan semua siswa di dalam kelas mendapat giliran.
  5. Memberikan pertanyaan untuk memancing siswa yang kurang aktif menjadi tertarik.

Tugas Siswa Dalam Pelaksanaan Metode Brainstorming

  1. Menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar, mengajukan pertanyaan, atau mengemukakan masalah baru.
  2. Belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik.
  3. Berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.

referensi
https://business.tutsplus.com/id/tutorials/what-is-the-definition-of-brainstorming--cms-27997

MODEL WATERFALL

Pengertian Metode Waterfall - Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012). Tahapan metode waterfall dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Tahapan Metode Waterfall
Tahapan Metode Waterfall
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang berurut yaitu: requirement (analisis kebutuhan), design system (desain sistem), Coding (pengkodean) & Testing (pengujian), Penerapan Program, pemeliharaan. Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut :
1.     Requirement Analisis
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.
2.      System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3.      Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.
4.        Integration & Testing
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek  setiap kegagalan maupun kesalahan.
5.        Operation & Maintenance
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang  sudah  jadi,  dijalankan  serta dilakukan  pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki  kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
Kelebihan Metode Waterfall
Kelebihan menggunakan metode air terjun (waterfall) adalah metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. proses pengembangan model fase one by one, sehingga meminimalis kesalahan yang mungkin akan terjadi. Pengembangan bergerak dari konsep, yaitu melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, penyelesaian masalah, dan berakhir di operasi dan pemeliharaan.

Kekurangan Metode Waterfall
Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah metode ini tidak memungkinkan untuk banyak revisi jika terjadi kesalahan dalam prosesnya. Karena setelah aplikasi ini dalam tahap pengujian, sulit untuk kembali lagi dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik dalam tahap konsep sebelumnya.
sumber

MODEL RAD

MODEL RAD linier sequintal


Siklus Hidup Untuk Pengembangan ( RAD : Linier Sequential)

  • Project Set-Up
Menampilkan apakah suatu proyek adalah memiliki dampak apapun sering sangat sulit, namun dengan menetapkan tujuan yang tepat di tempat pertama sehingga dalam dapat dibilang bahwa dalam perancangan interaksi Project setup di tempatkan dalam urutan pertama.
  • JAD workshops
Sebagaimana telah disebutkan bahwa dalam model ini JAD workshop yang paling dibutuhkan, Aplikasi desain Bersama (JAD) adalah proses yang digunakan di daerah prototyping siklus hidup Metode Pengembangan Sistem Dinamis (DSDM) untuk mengumpulkan kebutuhan bisnis saat mengembangkan sistem informasi baru bagi perusahaan. "Proses JAD juga mencakup pendekatan meningkatkan partisipasi pengguna, mempercepat pembangunan, dan meningkatkan kualitas spesifikasi.
Melalui workshop JAD pekerja pengetahuan dan spesialis IT yang mampu mengatasi kesulitan atau perbedaan antara kedua belah pihak mengenai sistem informasi baru. Lokakarya ini mengikuti agenda rinci dalam rangka untuk menjamin bahwa semua ketidakpastian antara pihak tertutup dan untuk membantu mencegah miskomunikasi.
  • Iterative Design and Build ( Merancang dan membangun model)
Dalam tahap ini sebuah aplikasi atau interface yang akan dirancang, apa yang dibutuhkan user apa tujuan yang akan di capai.
  • Engineer and Test Finall
Dalam alur kerja model ini Engineer and test finall merupakan tes akhir atau tahap dimana menjalankan aplikasi yang telah dirancang dan dibangun sebelumnya.
  • Implementation review
Pada alur kerja perancangan di model ini implementation review atau pelaksanaan tinjauan. Pada tahap ini apikasi yang telah dirancang dan di jalankan pada test akhir dilakukan peninjauan, yang mana berfungsi unuk melihat kesalahan dan memperbaiki nya sebelum di terima oleh user.
Model RAD
• Rapid Application Development
• Proses pengembangan s/w secara
sekuensial linier
• Kecepatan adaptasi yg tinggi, dapat dibuat
dgn cepat dgn pendekatan pembangunan
berbasis komponen
• Jika data, analisa jelas, dan lingkup kecil
maka RAD dapat digunakan dgn baik
• Sering juga disebut ‘versi high speed’ dari
model waterfall,
• Penekanan pd putaran pengembangan
yang pendek
• Pendekatan RAD mengikuti fase sbb ;
• Pemodelan Bisnis, aliran informasi dari
fungsi dimodelkan dgn menjawab ;
informasi apa yg mempengaruhi bisnis,
yang dimunculkan ?, siapa yg
memunculkan ?, Kenapa informasi
diberikan ?, Siapa yang memprosesnya ?
• Pemodelan Data ; Bagian dari pemodelan bisnis yang didefinisikan ke dalam sekumpulan objek data.
• Karakteristik (atribut) dari setiap objek
diidentifikasikan dan hubungannya
• Pemodelan Proses, objek data akan diimplementasikan pada fungsi bisnis.
• Deskripsi proses dibangun untuk penambahan modifikasi, penghapusan, atau pengambilan kembali objek data.
• Pembangkitan Aplikasi, Melakukan penggunaan kembali komponen yang ada (jika mungkin)
• Atau membuat kembali penggunaan kembli komponen jika dibutuhkan.
• Pengujian / pergantian, Proses RAD menekankan pada penggunaan kembali dan komponen program telah siap diuji
Kelemahan RAD
• Model yang besar (skala proyek), membutuhkan resources yg baik dan solid
• Membutuhkan komitmen pengembang dan user yang sama agar cepat selesai sesuai dengan rencana

sumber
http://ayuputrimahadi.blogspot.com/2013/01/3-siklus-hidup-untuk-pengembangan-rad.html

V-MODEL

 

Tahapan Model V
·   Requirement Analysis & Acceptance Testing
Tahap Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna.
Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.
·   System Design & System Testing
Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.
·   Architecture Design & Integration Testing
Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.
·   Module Design & Unit Testing
Sering juga disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.
·   Coding
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.
Keuntungan Model V
·   Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V model menggunakan bahasa formal. Contoh : dengan menggunakan objek model ataupun frame-frame
·   Meminimalisasikan kesalahan pada hasil akhir karena ada test pada setiap prosesnya
·   Penyesuaian yang cepat pada projek yang baru
·   Memudahkan dalam pembuatan dokumen projek
·   Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya
·   V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.
·   V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap V Model.
Kelemahan Model V
·   Aktifitas V-Model hanya difokuskan pada projectnya saja, bukan pada keseluruhan organisasi. V-Model adalah proses model yang hanya dikerjakan sekali selama project saja, bukan keseluruhan organisasi.
·   Prosesnya hanya secara sementara. Ketika project selesai, jalannya proses model dihentikan. Tidak berlangsung untuk keseluruhan organisasi.
·   Metode yang ditawarkan terbatas. Sehingga kita tidak memiliki cara pandang dari metode yang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan jika ada tools lain yang lebih baik.
·   Toolnya tidak selengkap yang dibicarakan. SDE (Software Development Environment).Tidak ada tools untuk hardware di V-Model. Tool yang dimaksud adalah “software yang mendukung pengembangan atau pemeliharaan / modifikasi dari system IT.
·   V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
·   V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity dalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam activity tersebut dan apa yang tidak.
               Sumber : http://worldnewshare.wordpress.com/